Jembatan Sutam Jalur Alternatif Pemudik Sidoarjo - Mojokerto Bertarif Rp 2.000 Jadi Arena Selfie


Jembatan Sutam Jalur Alternatif Pemudik Sidoarjo - Mojokerto Bertarif Rp 2.000 Jadi Arena Selfie JEMBATAN ALTERNATIF - Para pemudik menggunakan motor melintasi jembatan alternatif Sugotambak (Sutam) penghubung Krembung, Sidoarjo menuju Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jumat (14/05/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Jembatan Sugotambak (Sutam) yang berada di Desa Tambakrejo, Kecamatan Krembung, Sidoarjo memang hanya terbuat dari papan kayu dan tong plastik yang membentang di Sungai Porong. Jembatan ini sangat vital karena penghubung Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Sidoarjo.

Kali ini jembatan darurat itu sebagai jalur alternatif utama, bagi pengguna jalan khususnya roda dua (motor) untuk mempercepat mencapai tujuan. Hal ini tidak sekadar melintas jembatan panjang itu, akan tetapi para pengguna jalan sempat berhenti dan memanfaatkan momen itu untuk berselfie (swafoto) bersama.

"Baru kali ini saya berkunjung bersama keluarga di Ngoro, Kabupaten Mojokerto melintasi jembatan Sutam ini. Biasanya, kami melintasi jembatan di Jasem Ngoro atau melintasi jembatan Porong. Tapi, jarak tempuhnya sangat jauh karena harus memutar," ujar salah seorang pemudik asal Desa Rejeni, Kecamatan Krembung, Sidoarjo, Widarti kepada republikjatim.com, Jumat (14/05/2021).

Perempuan 42 tahun ini mengaku bersyukur dengan adanya jembatan Sutam itu. Apalagi, jarak tempuhnya lebih dekat sehingga tidak perlu memutar serta tak membutuhkan waktu lama lagi.

"Hitung-hitung lewat jembatan ini sambil berswfoto. Karena pemandangan bagus di tengah sungai tampak ada Gunung Penanggungan dan Arjuno," imbuhnya.

Sementara warga setempat Totok menegaskan para pengendara motor yang melintasi jembatan Sutam tidak hanya warga Sidoarjo maupun warga Kabupaten Mojokerto. Melainkan dari berbagai daerah di Jatim seperti saat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah ini.

"Mereka yang datang dan melintas terkadang berhenti sejenak di tengah-tengah jembatan untuk berswafoto. Tarif untuk melintasi jembatan Sutam dipatok harga Rp 2.000 per motor. Kalau Pulang Pergi (PP) dipatok harga Rp 4.000 per motor," ungkapnya.

Totok mengakui jika yang melintas di jembatan Sutam ini, cukup banyak. Mereka lalu-lalang tidak bisa dihitung dengan jari.

"Memang selain jarak tempuhnya dekat, sekaligus pengguna motor dapat berwisata," tandasnya. Yan/Waw