Sambang Produsen Roti dan Kerupuk Amplang di Wonoayu, Istri Bupati dapat Keluhan Pungli Perizinan Bebani UMKM di Sidoarjo


Sambang Produsen Roti dan Kerupuk Amplang di Wonoayu, Istri Bupati dapat Keluhan Pungli Perizinan Bebani UMKM di Sidoarjo PRODUSEN ROTI - Ketua TP PKK Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor (Ning Sasha) belajar memproduksi roti di UMKM Roti Desa Plaosan, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Sabtu (16/10/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Ketua TP PKK Sidoarjo, Ny Sa'ada Ahmad Muhdlor Ali (Ning Sasha) keliling ke sejumlah desa dengan gowes. Selain untuk menjaga kesehatan, gowes ini bertujuan mendampingi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam mengembangkan usahanya. Bahkan kunjungan ini untuk menampung aspirasi maupun keluhan agar bisa dicarikan solusinya.

"Mulai tahun depan, TP-PKK baru ada sejumlah program pendampingan pelaku UMKM di yang ada di desa - desa agar lebih berkembang," ujar Ning Sasha saat belajar memproduksi roti di Desa Plaosan, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Sabtu (16/10/2021).

Pendampingan itu, kata Ning Sasha dilakukannya sebagai bentuk kepedulian terhadap perkembangan UMKM di Kota Delta. Selain itu, pendampingan untuk mencegah praktek pungutan liar (pungli) yang diduga dilakukan oknum yang sengaja memanfaatkan keterbatasan pelaku usaha UMKM dalam mengurus syarat perizinan usahanya.

"Seperti dua UMKM di Kecamatan Wonoayu yakni usaha pembuatan roti di Desa Plaosan dan pembuatan kerupuk amplang dan camilan kripik usus di Desa Semambung. Keduanya butuh pendampingan untuk proses perizinannya," imbuhnya.

Kunjungan Ning Sasha itu ingin mendengar langsung kendala para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya. Hal ini menurutnya sebagai bentuk dukungan terhadap pemulihan ekonomi di Sidoarjo.

"Alhamdulillah Gowes kali ini kita menyambangi dua industri rumahan itu. Kunjungan sebagai salah satu dukungan kita terhadap pemulihan ekonomi. Termasuk mendengarkan adanya pungli oknum yang tidak bertanggung jawab dengan dalih perizinan UMKM itu kurang lengkap," tegasnya.

Keluhan itu direspon langsung dengan memberikan pendampingan. Menurutnya keberadaan UMKM harus mendapat dukungan bukan malah dimintai uang oknum yang berdalih karena izin usahanya ada yang kurang lengkap itu.

"Kami berharap mereka yang meminta jatah atau melakukan pungli itu segera berhenti. Jangan menyusahkan dan membebani para pelaku UMKM di Sidoarjo. Karena UMKM sangat membantu perekonomian desa dan menambah pendapatan daerah. Kelengkapan perizinan kalau memang masih ada yang kurang seharusnya dibantu bukan malah dimintai uang," pintahnya.

Ning Sasha menilai tidak seharusnya ada pungli semacam itu. Apalagi di masa pandemi Covid-19, seharusnya semua pihak bergandeng tangan untuk saling membantu memulihkan perekonomian. Bukan malah menghambat industri rumahan untuk berkembang.

"Saya minta kepada mereka yang merasa melalukan pungli segera berhenti. Kalau masih diteruskan akan dilaporkan ke pihak berwajib. Kami tidak ingin industri kecil yang ada di Sidoarjo dibebani oknum orang-orang seperti itu," jelasnya.

Sementara Ning Sasha berharap para pelaku UMKM dapat terus berkembang di tengah pandemi Covid-19. Dengan begitu pemulihan ekonomi dapat cepat tercapai. Organisasinya akan selalu mendukung keberadaan UMKM. Program TP PKK Sidoarjo bagi keberlangsungan UMKM akan masuk di setiap PKK Desa. Seperti pendampingan dalam perizinan usaha maupun pendampingan pengembangan produk usaha.

"Keberadaan UMKM ini sangat penting, karena ujung tombak ekonomi suatu daerah. UMKM itu menjadi kekuatan ekonomi masyarakat. Kalau suatu daerah geliat UMKM tinggi maka kesejahteraan warganya terangkat dan perekonomian meningkat," pungkasnya. Hel/Waw